Beberapa puluh tahun yang lalu, India merupakan salah satu negara padat penduduk yang miskin. Saat ini, India mengalami perkembangan pesat di farmasi. Apa rahasianya?
Rahasianya adalah karena:
1. India bisa membuat obat generik dengan harga super murah
2. Ilmuwan banyak yang belajar di Amerika lalu mengembangkan obat di negaranya.
3. Pangsa pasar di dalam negerinya besar dan pendudukn mau memakai obat generik.
4. Dukungan warga yang memakai obat generik membuat India terus menerus membuat obat generik dengan jumlah besar sampai akhirnya bisa diekspor.
Dalam bidang farmasi sendiri, India merupakan negara eksportir obat generik terbesar di dunia.
"Industri farmasi India telah berkembang selama beberapa tahun ini, salah satu faktornya adalah karena pasar yang sedang bertumbuh seperti Indonesia memainkan peranan yang besar karena mengimpor bahan baku obat dari India," kata Gurjit Singh, Duta Besar India Terpilih untuk Indonesia dalam acara Pameran Niaga Bahan Baku Farmasi Terbesar Pertama di ASEAN yang diadakan di Jakarta International Expo, Kamis (10/5/2012).
Saat ini, pangsa pasar farmasi India mencapai US$ 25 miliar dan diperkirakan naik hingga US$ 74 miliar USD pada tahun 2020. Dengan pertumbuhan pesat industri bioteknologi sekitar US$ 2 miliar serta perkembangan pasar sekitar 15,7% selama tahun 2011, India menduduki ranking 4 dunia dengan menghasilkan 8% volume dan 2% nilai produksi di dunia.
Secara volume, India juga menjadi eksportir obat generik terbesar dengan jaringan industri yang kuat karena 15% ilmuwan farmasinya berada di Amerika Serikat. Selain itu, negara ini juga merupakan pemasok bahan aktif obat terbesar ketiga dunia.
Kekuatan India adalah mampu memproduksi obat murah yang berkualitas sehingga mampu bersaing dalam pasar yang memiliki regulasi ketat maupun tidak.
Lebih dari 55% obat India berhasil menembus pasar negara berkembang yang pasar obatnya sangat ketat. Negara-negara berkembang lebih suka mengonsumsi obat generik karena harganya 20 kali lebih murah dibanding obat paten.
Bahkan di negara maju, bahan obat asal India laris manis bak kacang goreng. Hal itu terbukti dari 3 negara yg paling banyak mengimpor bahan obat dari India adalah negara-negara adidaya seperti Amerika, Rusia dan Inggris. Amerika Utara sendiri adalah destinasi tertinggi untuk pengiriman obat dari India.
Dari keseluruhan ekspor industri farmasi India, 62% di antaranya adalah obat jadi, 37% bahan baku obat dan 1 % sisanya herbal. Saat ini India mensuplai 90% bahan baku obat di dunia dan 20% obat di dunia.
"Untuk harga obat HIV, jika harga obat standar adalah US$ 10.000, maka kami dapat membuat dengan harga tidak sampai US$ 100. Begitu juga untuk obat kanker. Ekspor farmasi ke Indonesia sendiri seharga US$ 45 juta dari bahan baku obat dan obat generik sebanyak US$ 12,5 juta," kata dr P.V. Appaji, direktur jenderal Pharmaceuticals Export Promotion Council of India (Pharmexcil).
Obat-obat generik buatan India yang diekspor ke Indonesia adalah obat antibiotik, anti diabetes, obat jantung, anti hipertensi dan obat pernapasan.
Banyak negara maju, negara berkembang dan negara yang terbelakang menjadikan India sebagai sumber suplai obat massal dan obat generik untuk mengatasi biaya perawatan kesehatan yang makin meningkat.
Lebih jauh, India kini memiliki citra yang unik sebagai penyedia produk dan layanan kesehatan yang terjangkau.
2. Ilmuwan banyak yang belajar di Amerika lalu mengembangkan obat di negaranya.
3. Pangsa pasar di dalam negerinya besar dan pendudukn mau memakai obat generik.
4. Dukungan warga yang memakai obat generik membuat India terus menerus membuat obat generik dengan jumlah besar sampai akhirnya bisa diekspor.
Dalam bidang farmasi sendiri, India merupakan negara eksportir obat generik terbesar di dunia.
"Industri farmasi India telah berkembang selama beberapa tahun ini, salah satu faktornya adalah karena pasar yang sedang bertumbuh seperti Indonesia memainkan peranan yang besar karena mengimpor bahan baku obat dari India," kata Gurjit Singh, Duta Besar India Terpilih untuk Indonesia dalam acara Pameran Niaga Bahan Baku Farmasi Terbesar Pertama di ASEAN yang diadakan di Jakarta International Expo, Kamis (10/5/2012).
Saat ini, pangsa pasar farmasi India mencapai US$ 25 miliar dan diperkirakan naik hingga US$ 74 miliar USD pada tahun 2020. Dengan pertumbuhan pesat industri bioteknologi sekitar US$ 2 miliar serta perkembangan pasar sekitar 15,7% selama tahun 2011, India menduduki ranking 4 dunia dengan menghasilkan 8% volume dan 2% nilai produksi di dunia.
Secara volume, India juga menjadi eksportir obat generik terbesar dengan jaringan industri yang kuat karena 15% ilmuwan farmasinya berada di Amerika Serikat. Selain itu, negara ini juga merupakan pemasok bahan aktif obat terbesar ketiga dunia.
Kekuatan India adalah mampu memproduksi obat murah yang berkualitas sehingga mampu bersaing dalam pasar yang memiliki regulasi ketat maupun tidak.
Lebih dari 55% obat India berhasil menembus pasar negara berkembang yang pasar obatnya sangat ketat. Negara-negara berkembang lebih suka mengonsumsi obat generik karena harganya 20 kali lebih murah dibanding obat paten.
Bahkan di negara maju, bahan obat asal India laris manis bak kacang goreng. Hal itu terbukti dari 3 negara yg paling banyak mengimpor bahan obat dari India adalah negara-negara adidaya seperti Amerika, Rusia dan Inggris. Amerika Utara sendiri adalah destinasi tertinggi untuk pengiriman obat dari India.
Dari keseluruhan ekspor industri farmasi India, 62% di antaranya adalah obat jadi, 37% bahan baku obat dan 1 % sisanya herbal. Saat ini India mensuplai 90% bahan baku obat di dunia dan 20% obat di dunia.
"Untuk harga obat HIV, jika harga obat standar adalah US$ 10.000, maka kami dapat membuat dengan harga tidak sampai US$ 100. Begitu juga untuk obat kanker. Ekspor farmasi ke Indonesia sendiri seharga US$ 45 juta dari bahan baku obat dan obat generik sebanyak US$ 12,5 juta," kata dr P.V. Appaji, direktur jenderal Pharmaceuticals Export Promotion Council of India (Pharmexcil).
Obat-obat generik buatan India yang diekspor ke Indonesia adalah obat antibiotik, anti diabetes, obat jantung, anti hipertensi dan obat pernapasan.
Banyak negara maju, negara berkembang dan negara yang terbelakang menjadikan India sebagai sumber suplai obat massal dan obat generik untuk mengatasi biaya perawatan kesehatan yang makin meningkat.
Lebih jauh, India kini memiliki citra yang unik sebagai penyedia produk dan layanan kesehatan yang terjangkau.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar