Senin, 27 Oktober 2014

Cerita 23092014 : KEBAIKAN

Pagi ini entah kenapa matahari Jakarta bersinar cukup hangat sehangat sinar matahari area Purwokerto (bikin kangen!), well..cukup membuat saya bersemangat ke kantor hari ini. Seperti biasa sarapan pagi saya adalah bubur ayam depan kantor, pengennya 2 porsi si tapi 1 porsi aja udah sanggup membungkam perut selama 10 jam (ditambah energen tapi). Hehe
Entah kenapa juga pagi ini pekerjaan ngga terlalu berat, saya cek email...dan...hanya sepucuk email dari Surveilans Officer provinsi yang berisi laporan mingguan. Segera saya proses biar keliatan kerja ngga jadi numpuk kerjaan. “Yah ngalamat gaji buta nih.”, rutuk hati saya. Seakan mengerti kondisi saya, datanglah seorang pria paruh baya ke ruangan saya. Namanya Pak Jumanto, orang kantor sering manggil beliau Pak Jum / abah / engkong (well i dunno why some peoples calls him “engkong” even he’s from Purworejo). Saya cukup antusias dengan kedatangan beliau, soalnya saya tahu pasti ada kisah seru yang bakal diceritain.

Saat sampai di ruangan saya beliau bertanya, “ Mas Danu, menurut Mas Danu, Allah dzalim ngga menciptakan neraka? Bukannya Allah itu hanya menciptakan kebaikan saja?”
“Emmm...” *mikir jawaban*
....1.....
....2.....
....3.....
“Ngga tau pak..nyerah deh”, jawab saya pasrah.
Beliau tersenyum sesaat. “Mas Danu pernah belajar ilmu fisika tentang gelap ngga?”, tanya Pak Jum.
Mikir sesaat. Membuka memori jaman ababil. “Kalo tentang cahaya pernah Pak.”
“Di ilmu fisika itu tidak ada yang namanya gelap, yang ada hanyalah cahaya.Ada cahaya atau tidak ada cahaya. Gelap itu hanya istilah buat kita menggambarkan tidak adanya cahaya itu.”
Saya mlongo sesaat. Speechless. Kemudian saya bertanya, “Terus hubungannya sama Allah dzalim tadi itu apa Pak Jum?”
Beliau tersenyum lagi. Kali ini keliatan giginya. “Nah..Allah sejatinya hanya menciptakan kebaikan saja. Keburukan hanya istilah buat kita menggambarkan tidak adanya kebaikan dalam diri seseorang. Contoh saja Nabi Adam, Nabi Adam as. Langsung ditempatkan di surga setelah Allah ciptakan. Begitu pula dengan syaitan, sebelum Allah menciptakan Nabi Adam as., dia adalah hamba Allah yang taat. Ada kebaikan dari dalam diri syaitan. Namun setelah Nabi Adam as. tercipta, syaitan tidak mau menaati perintah Allah. Segala kebaikan pada dirinya lenyap, sehingga dia menjadi makhluk yang sesat dan penuh dengan keburukan. Allah sejatinya menciptakan kebaikan, tapi ada kalanya kebaikan dalam diri seseorang itu diuji. Diuji dengan cobaan dariNya atau dari syaitan. Jika kita berhasil melewati ujian, kebaikan akan tetap pada diri kita. Dan jika tidak, kita akan jadi sesat, kebaikan akan hilang pada diri kita, tersisalah keburukan. Dan Allah pun tidak akan membiarkan kegelapan atau keburukan bisa hidup bahagia di akhirat, itulah mengapa Allah menciptakan neraka. Tempat hukuman bagi mereka yang sesat dan penuh keburukan.”
Saya tersenyum lebar. Pikiran seakan cerah walau iman sedikit tertampar.
“Terima kasih Pak Jum, saya dapat ilmu berharga hari ini.”
Beliau tersenyum sambil berlalu. Dan saya kembali berpikir cerita beliau tadi. Jadi senyum-senyum sendiri. Hehe

Dan pertanyaan selanjutnya adalah....

“Apakah Anda akan membiarkan kebaikan dalam diri Anda hilang dan tergantikan oleh keburukan?”


Mari kita jawab pada hati kita masing-masing. :)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar