Chlamydia trachomatis merupakan penyebab Uretritis Non Spesifik (UNS) terbanyak dibanding dengan organisme lain. Dari berbagai studi dilaporkan bahwa 30 -60 % dari penderita UNS dapat diisolasi Chlamydia trachomatis.
Dalam bidang penyakit menular seksual (PMS) Chlamydia trachomatis dapat merupakan penyebab uretritis, servisitis, endometritis, salpingitis, perihepatitis, epididimitis, limfogranuloma venerium dan seterusnya. Angka transmisi seksual C. trachomatis sering melebihi 20 % pada wanita muda.
Hutapea NO (1992) melahporkan penularan terhadap mitra seksual 38 pria UNS dengan positif Chlamydia terjadi pada 17 wanita (45 %). Diperkirakan 25 -50 % infeksi C. trachomatis bersifat asimtomatik, terutama pada wanita (80 %), akan tetapi C. trachomatis mempunyai peranan penting pada servisitis mukopurulen dan infeksi radang panggul (PID). Di Amerika 25 -50 % kasus PID oleh karena C. trachomatis dan meliputi 5 -8 % wanita muda yang datang ke beberapa klinik maternitas dan merupakan karier C. trachomatis.
Infeksi C. trachomatis sampai saat ini masih merupakan problematik karena keluhan ringan, kesukaran fasilitas diagnostik, mudah menjadi kronis dan residif, dan mungkin menyebabkan komplikasi yang serius seperti infertilitas dan kehamilan ektopik. Selain itu bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi mempunyai resiko untuk menderita konjungtivitis dan atau pneumonia.
Mengingat tingginya angka kejadian infeksi C. trachomatis baik secara tunggal ataupun bersamaan dengan PMS lain, serta dampak dari komplikasinya maka perlu diberikan perhatian yang besar dalam hal diagnosis dan pengobatannya.
Pada tahap pencegahan penyakit chlamydia , dilakukan pada saat masih sehat. Sangat diperlukan bagi kita untuk melakukan check up kesehatan oleh dokter atau instansi kesehatan yang lain, hal ini tidak hanya untuk mengantisipasi penyakit chlamydia saja tetapi juga penyakit-penyakit yang lain. Karena upaya ini bertujuan agar kondisi kesehatan tetap terjaga. Promosi kesehatan yang dilakukan adalah memberi penyuluhan tentang pengetahuan kesehatan, olahraga secara teratur, menyeimbangkan pasokan gizi dalam tubuh, melakukan pemeriksaan secara berkala, dan pegetahuan tentang penularan penyakit. Untuk mencegah tertularnya penyakit Chlamydia bisa menggunakan slogan “4 JANGAN” :
- Jangan melakukan : Hubungan intim secara anal ataupun vaginal dengan berganti-ganti pasangan
- Jangan lupa : Gunakanlah kondom, bila harus berhubungan intim dengan seseorang yang masih meragukan.
- Jangan menerima : Kontak/tranfusi darah tanpa screen (penyaringan) darah
- Jangan pernah mau : Memakai jarum suntikan secara bergantian
Tidak ada komentar :
Posting Komentar